Leo Kristi - Tepi Surabaya
Betapa sepi
Seorang nenek sendiri di Tepi lalu coba menyapa
Lewatnya hari kota lama ini
Melebar tak berakar kaca-kaca miskin jiwa
Tepi-Tepimu surabaya di mana kita mulai semua ini
Gema nyanyian pahlawan kini jadi nyanyian wayang
Tepi-Tepimu oh
Surabaya
Gelap turun bagi jalan perempuan tua
Nenek bukalah pintu yang kuketuk
Tapi tidak dengan airmatamu
Hidup selalu berubah lewat pasang-surut kalimas
Sinar lentera dalam kabut tipis
Belum juga mati menjelang pagi
Sinar lentera berkedip-kedip
Tidak juga mati menjelang pagi