Noer Halimah Wanita ayu kelahiran 9 September di Jombang, Jawa Timur ini sepertinya memang digariskan untuk jadi penyanyi.
Ketika ia ingin beralih usaha di jalur bisnis lain, hatinya malah gunda. Dalam kegundahan itulah akhirnya muncul gairah baru bermusiknya yang menggebu.Salah satu Album berjudul Rumput Tetangga,adalah hasil dari endapan hati yang gundah, sekaligus dijadikan penghantar kerinduan para pengagumnya pada kejelitaan suaranya. ''Proses album ini hampir memakan waktu setahun,'' tuturnya.
Kisahnya menjadi penyanyi cukup unik. Sekian tahun lalu, Noer Halimah yang masih duduk di bangku SD kelas IV tiba-tiba naik ke atas panggungdalam suatu
konser musik di kotanya. Di atas panggung seorang superstar dangdut sedang beraksi. Gadis itu tidak perduli, dia mengatakan ingin menyumbang nyanyi,Dan suatu hari, saat Noer Halimah sudah mulai remaja dan duduk di bangku SMP, Rhoma Irama yang sedang tur ke Jombang dikagetkan lagi dengan munculnya gadis cantik di atas pentasnya. Ingin menyumbang lagu. Saat itu Rhoma lebih terpana, bukan hanya pada keberanian Noer Halimah,tapi juga suaranya yang memang merdu. ''Ketika saya sudah di SMA, dan Rhoma tur di Surabaya saya dicari untuk menjadi partner duetnya,'' kenang Noer. Selesai duet di panggung, Noer Halimah tak menyangka bila akhirnya Rhoma Irama malah mengajaknya untuk rekaman.
Bersama
Soneta dan Rhoma Irama, Noer Halimah melahirkan beberapa album duet, di antaranya Pesona yang dijadikan soundtrack film Satria Bergitar dan Piano yang sempat melegenda.
Kemudian Noer Halimah memisahkan diri dan
bersolo karir. Perpisahannya dengan Rhoma sempat mengundang tanda tanya banyak orang,tak kurang pengamat musik dan pers juga penasaran atas mundurnya Noer dari Soneta.
Penyanyi cantik ini juga sempat mempunyai kekhawatiran bila buntut perpisahan diri itu akan mengundang gosip yang bukan-bukan. ''Antara Noer dan Rhoma memang tidak ada apa-apa, lagi pula pengunduran untuk bersolo karir itu dianggap sebuah tekad baik oleh Rhoma akhirnya langkah saya itu didukung juga,'' tandas Noer lagi.
Pemilik
vokal merdu yang gemar rekreasi di gunung ini malah sempat melahirkan
album solo di Soneta Productions. Di antaranya yang sempat jadi hit adalah album Bayang-bayang, Surat Merah dan yang terakhir muncul tahun 1998 Cemara Biru. ''Album tersebut sebenarnya dibuat tahun 1995 dan entah mengapa tiga tahun kemudian baru beredar,'' lanjutnya. Saat menunggu selama tiga tahun merupakan waktu yang melelahkan buat Noer Halimah. ''Saya memang jarang
show lagi. Maklum, krisis moneter. Saya lalu memilih mendirikan usaha bengkel mobil.